Jugaterdapat di berbagai antologi bersama, beberapa yang tercatat terbit di luar daerah al. Pariwisata Indonesia dalam Puisi (Jakarta, 1991), Cerita dari Hutan Bakau (Jakarta, Jakarta 1004), Jakarta dalam Puisi Mutakhir (Jakarta, 2000), Narasi 34 Jam (Jakarta, 2001), Perkawinan Batu (Dewan Kesenian Jakarta, 2005), Ragam Jejak Sunyi Tsunami Puisi adalah karya sastra yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran yang disampaikan dengan kata-kata indah. Tema merupakan salah satu unsur intrinsik puisi. Tema adalah gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penyair melalui karyanya. Puisi Surat dari Ibu berisi seorang ibu yang memberikan nasihat kepada anaknya untuk mencari banyak pengalaman dan menyerap sebanyak-banyaknya ilmu di dunia luar. Tempat-tempat yang disampaikan ibu dalam puisi tersebut melambangkan luasnya dunia pendidikan. Maka, tema yang terdapat pada Surat dari Ibu adalah pendidikan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. ​
1. Tuliskan kesimpulan dari puisi 'Pahlawan Tak Dikenal' karya Toto Sudarto Bachtiar! Kesimpulan Dari Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani - KT Puisi. Lkpd 3. Rangkuman | PDF. ANALISIS PUISI di JAWAPOS EDISI 20 NOPEMBER 2011 KARYA DISA T. " Puisi:Pengertian, Cir, Struktur, Kaidah, Jenis, Contoh. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Puisi Surat Dari Ibu. Surat dari ibu artinya, informasi dari ibu melalu media surat, sebagaiman diketahui Surat adalah suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan info, pernyataan atau pesan pada pihak lain yang memiliki keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. dengan demikian surat membawa berita, pernyataan atau pesan yg diperlukan informasi itu akan tersampaikan kepada yg dituju oelh penulis surat. Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Komunikasi tersebut bisa berupa pengumuman, pemberitahuan, informasi dan untuk berikut ini, informasi tertuld dari seorang ibu. kepada anaknya, bagaiman puisinya untuk selengkapnya puisi surat dari ibu silahkan disimak saja puisi ibu berikut iniPuisi Surat Dari IbuNak... ma'af kan ibu Yang telah meninggalkan mu Terpaksa semua ini ibu lakukan demi perubahan nasib Ibu tahu,, kau begitu kehilangan Ibu mengerti Kau begitu tersiksa Tanpa ada ibu di sisi mu Nak,, Janganlah berkecil hati Jangan larut dalam kesedihan mu Karna ibu pergi untuk kembali Nak ,, Ibu tahu apa yang kau rasa Ibu tahu kau begitu kehilangan Nak ,,, Jangan biarkan kesedihan mu Menghilangkan keceriaan mu Ibu tahu ,, Kau cemburu Melihat kawan mu bersandingkan ibu Berpalinglah dari mereka Demi kesedihan mu Jadilah sosok anak yang tegar Jadilah kau seorang anak penyabar Mandiri dalam menjalani kehidupan Meski tanpa ibu disamping mu Percayalah ,, Bila waktunya tiba Ibu akan kembali berkumpul bersama -Fatmah Nisah/subang- Puisi Surat Dari Ibu Oleh Syaihuncong, kata-kata dalam surat ini mungkin tak dapat dibaca huruf-hurufnya merembes hujan tak semuanya bening carilah artinya di sana doa mungkin terlalu samar untuk kau eja Tuhan yang kutitip padamu. Dia telah kembali dengan batu petilasan dan biji garam yang utuh putarlah kincir anginmu tali pengikatnya tak cukup kuat beradu pasrah dengan angin tabunan di tambak sudah terbubuhi ikan-ikan masih di peminian setiap pagi ayahmu menabur gumuk mereka menunggu berlompatan denganmu sebelum para petani menebar jala kau telah mangkat lebih dulu kau bukan ikan tawanan yang terjebak waktu leluhur meski baru saja melawan ombak rakit melayar dari alas hingga laut langit tua bersaksi pancangmu berakar tanah gersang taklukkan. Demikianlah surat dari ibu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi ibu di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisidi atas menggunakan bidang keagamaan sebagai sumber citraannya. Hal tersebut tampak pada kata-kata "dewa", "kuil", "pertapa", dan "ular". Citra visual tampak pada saat penyair menggambarkan kehidupan manusia sebagai "rawa". Suasana "rawa" yang didominasi oleh warna hitam ("gagak", "malam") juga termasuk
Puisi Ibu atau puisi tentang Ibu dengan judul puisi surat dari Ibu, bagaimana kata kata ibu atau kata tentang ibu dalam bait puisi tentang ibu yang dipublikasikan berkas puisi lebih jelasnya cerita puisi ibu untuk anak disimak saja berikut puisi tentang seorang ibu dalam deretan bait bait puisi surat dari SURAT DARI IBUOleh Rindu VioletAnakku,Maafkan ibu yang belum bisa memberikan yang terbaik bagimu. Jangan menangis, matamu bagaikan sembilu, menusukku. Isakanmu mengiris hatiku. Bersabarlah Nak. Akan ibu bawakan susu seperti kita tak seperti mereka, menikmati hidup dengan bergelimang harta, setidaknya kita masih punya nurani. Menerima setiap suka duka dari hati. Tanpa merebut yang bukan hak. Tanpa merampas dari yang hatiku,Mari kita nikmati hujan yang menangisi bumi. Ia ada untuk melepaskan dahaga. Dan setelahnya kita nikmati pelangi dengan banyak warna, kita nikmati terik mentari. Untuk mencairkan bongkahan es di hati. Agar kita sadar diri hidup di dunia yang terkadang tersayang,Jangan hiraukan lukaku, air mata serta sakitku. Itu takkan terasa asal kau pintakuBila ibu tiada nanti, bisakah kau taburkan bunga do'a untukku? Jangan sirami dengan air mata. Itu kan buatku anakku,Cintailah Dia yang takkan pernah ibu yang selalu puisi tentang ibu berjudul puisi surat dari ibu baca juga puisi ibu tercinta atau puisi ibu tersayang yang telah dipublikasikan puisi surat dari ibu dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi ibu singkat menyentuh hati atau puisi pengorbanan seorang ibu
PuisiSurat dari Ibu karya Asrul Sani jika ditinjau dengan analisis struktural bertemakan pendidikan, yaitu nasihat seorang ibu kepada anaknya agar mengembara untuk mencari pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin agar hidupnya dapat kokoh. Perasaan dalam puisi ini ketegasan, yaitu masa muda di saat tenaga masih kuat dan banyak kesempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang puisi akan banyak berbagai pendapat yang muncul mengenai puisi. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat dan tepat. Bahasa yang dipergunakan oleh penyair harus dapat mewakili rasa dan pesan yang hendak disampaikan . Puisi juga merupakan hasil penggambaran tentang suatu hal yang diungkapkan melalui bahasa dan ekspresi yang mewakili perasaan sang penyair. Hal ini diperlukan agar para pembaca bisa masuk dan memahami dan merasakan kekuatan jiwa penulis yang akan disampaikan melalui puisi tersebut. Shahnon Ahmad dalam Pradopo 19936 mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut. 1 Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya. 2 Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. 3 Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. 4 Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya, dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur. 5 Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. Dari pendapat-pendapat para ahli, dapat kita simpulkan bahwa definisi puisi menurut mereka memiliki sebuah kesamaan yaitu pengungkapan ekspresi dan jiwa. Puisi itu tercipta karena pengalaman atau sebaliknya. Bisa dikatakan bahwa puisi adalah ekspresi dari segala pengalaman imajinatif yang dirasakan oleh manusia dalam hidupnya. Puisi dapat dikaji dengan menggunakan berbagai macam pendekatan. Salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk menganalisis puisi adalah teori yang diungkapkan oleh Abrams. Abrams membagi pendekatan itu menjadi empat, yakni 1. Objektif, suatu telaah dari sudut pandang karya itu sendiri. 2. Ekspresif, suatu telaah dari sudut pandang pengarangnya. 3. Mimesis, suatu telaah dari keterhubungan ide, perasaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan alam, baik yang secara langsung atau pun tidak langsung. 4. Pragmatik, suatu telaah yang ditinjau dari sudut pandang pembaca atau penerima. Banyak orang yang menganggap pendekatan yang dikatakan oleh Abrams adalah pendekatan tradisional. Dikatakan tradisional karena sekarang pendekatan-pendekatang itu telah dikembangkan menjadi beberapa pengembangan. Pendekatan objektif telah dikembangkan menjadi pendekatan struktural yang terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah karya sastra. Pendekatan ekspresif telah dikembangkan menjadi psikologi sastra dan antropologi sastra. Pendekatan mimesis dikembangkan sehingga lahirlah pendekatan sosiologi sastra dan sastra marxis. Dan pendekatan pragmatik dikembangkan, lalu lahirlah pendekatan resepsi sastra dan hermeunetika. B. Rumusan Masalah Sebuah karya sastra, salah satunya puisi terkandung beberapa hal yang yang patut untuk dikaji, antara lain masalah tema, pendekatan, sudut pandang, dan tujuan diciptakannya puisi tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat diketahui rumusan masalah yang akan dikaji dalam puisi. Adapun rumusan masalah puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah sebagai berikut 1. Bagaimana struktur puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani? 2. Apakah pendekatan struktural cocok untuk mengkaji puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah yang berjudul Analisis Struktural Puisi surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah sebagai berikut 1. Mengetahui struktur puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani 2. Mengetahui cocok tidaknya pendekatan Struktural untuk mengkaji puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani D. Manfaat Penulisan Manfaat dalam penulisan ini adalah sebagai berikut 1. Memberikan wawasan bagi guru bahasa Indonesia mengenai pembelajaran menganalisis puisi dengan pendekatan struktural. 2. Sumber pengetahuan bagi siswa melalui pembelajaran puisi. 3. Bagi penulis, memberikan sumbangan informasi bagi pemakalah dalam membuat makalah khususnya bidang sastra. BAB II KAJIAN TEORI Banyak pendapat tentang pengertian puisi, dan tidak ada orang yang dapat memberikan definisi puisi yang tepat. Pengertian-pengertian tersebut diantaranya dari Slamet Mulyana dalam Waluyo 1997 23 menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Wirjosudarmo dalam Pradopo 1987 5 mengatakan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh 1 banyak baris dalam tiap bait kuplet/strofa, suku karangan; 2 banyak kata dalam tiap baris; 3 banyak suku kata dalam tiap baris; 4 rima; dan 5 irama. Setelah melihat dari beberapa definisi puisi, Waluyo 1997 25 mengungkapkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya. Menurut Suharianto 2005 12, puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra berbentuk puisi bersifat konsentrif dan intensif. Pengarang tidak menjelaskan secara terperinci apa yang ingin diungkapkannya, melainkan justru sebaliknya. Pengarang hanya mengutarakan apa yang menurut perasaan atau pendapatnya merupakan bagian yang pokok atau penting saja. Pengarang mengadakan konsentrasi dan intensifikasi atau pemusatan dan pemadatan. Konsentrasi dan intensifikasi tersebut dilakukan pengarang bukan hanya terbatas pada masalah yang akan disampaikan, melainkan juga pada cara menyampaikannya. Karena itu, penghematan unsur-unsur bahasa juga akan terasakan dengan jelas pada bentuk karya sastra ini Suharianto 2005 34-35. Kosasih 2003 207 menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa ynag ringkas namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam peristiwa atau kejadian dalam kehidupan yang diwujudkan melalui bahasa yang diperhalus dan diberi irama. Di samping itu, puisi juga dapat membangkitkan perasaan yang menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas atau secara umum bisa dikatakan menimbulkan keharuan. Dari pengertian puisi di atas, dalam puisi terdapat unsur yang berupa emosi, pemikiran, ide, imajinasi, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur menjadi satu Unsur-unsur Puisi Tema adalah gagasan pokok subject-matter yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya Waluyo 2003 17. Tema mengacu pada penyair. Pembaca sediki banyak harus mengetahui latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi tersebut. Karena itu, tema bersifat khusus diacu dari penyair, objektif semua pembaca harus menafsirkan sama, dan lugas bukan makna kias yang diambil dari konotasinya. Seperti halnya karya sastra prosa, fungsi puisi juga merupakan media untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarangnya. Dengan demikian puisi pun mempunyai tema atau pokok permasalahan. Hanya harus diakui, untuk mengetahuinya lebih sulit karena bentuk karya sastra ini umumnya menggunakan kata-kata kias atau perlambang-perlambang. Karena itu untuk mengetahuinya diperlukan kecerdasan dan kejelian kita sebagai pembacanya untuk menafsirkan kiasan-kiasan atau perlambang-perlambang yang dipergunakan penyair Suharianto 2005 38-39. Menurut Suharianto 2005 47 nada dan suasana seperti yang dirasakan, semata-mata bukan disebabkan oleh makna kata yang dipakai penyairnya, melainkan juga oleh dukungan pilihan bunyi kata-katanya. Bahkan unsur terakhir itulah yang terasa amat dominan, baik karena adanya asonansi-asonansi maupun aliterasi-aliterasi yang sengaja dipasang penyair secara horisontal maupun vertikal. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius sungguh-sungguh, patriotik, belas kasih memelas, takut, mencekam, santai,masa bodoh, pesimis, humor bergurau, mencemooh, kharismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya Waluyo 2003 37. Waluyo 2003 39-40 menerangkan bahwa puisi mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan penyair akan dapat kita tangkapkalau puisi itu dibaca keras dalam poetry reading atau deklamasi. Membaca puisi dengan suara keras akan lebih membantu kita menemukan perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya puisi tersebut. Perasaan yang menjiwai puisi bisa perasan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut, dan menyesal. Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkappembaca setelah membaca puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca. Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh kepada amanat puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak dapat lepas dari tema dan isipuisi yang dikemukakan penyair Waluyo 2003 40. Semua karya sastra adalah struktur. Struktur yang dimaksud adalah setiap karya sastra memiliki unsur-unsur yang mempunyai sistem. Semua unsur itu saling berhubungan, saling menentukan, adanya hubungan timbal balik, dan terikat. Unsur-unsur itu tidak dapat berdiri sendiri, karena jika tidak ada satu unsur yang mendukung tidak akan tercipta sebuah karya sastra. Dalam pengertian struktur ini terlihat adanya rangkaian kesatuan yang meliputi tiga ide dasar, yaitu ide kesatuan, ide transformasi, dan ide pengaturan diri sendiri self-regulation. Analisis struktural sajak adalah analisis sajak ke dalam unsur-unsurnya dan fungsinya dalam struktur sajak dan pengurain bahwa tiap unsure itu mempunyai makna hanya dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya, bahkan juga berdasarkan tempatnya dalam struktur. Dengan kata lain, sebuah unsur tidak akan memiliki makna jika tidak disertakan dengan unsur yang lain. Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks. Karena itu, untuk memahami karya sastra sajak haruslah karya sastra sajak dianalisis. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, karya sastra merupakan perpaduan unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, saling berkaitan dan koheren. Untuk memahami sebuah sajak atau puisi, harus diperhatikan hubungan-hubungan antar unsur yang harus berkaitan, karena keterkaitan antar unsur itu sebagai bagian dari keluruhan karya sastra. Pendekatan struktural bertujuan membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh Teeuw, 1984 Pendekatan objektik adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang berlaku. Konvensi tersebut misalnya, aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan makna, diksi, rima, struktur kalimat, tema, plot, setting, karakter, dan sebagainya. Yang jelas penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau nilai karya sastra tersebut berdasarkan keharmonisan semua unsur-unsur pembentuknya. Karena patokan pendekatan objektif sudah jelas, maka sering sekali pendekkatan ini di sebut dengan pendekatan struktural. 2. Pendekatan Ekspresif Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajianya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis Abrams, 1981 189. Informasi tentang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kajian dan apresiasi sastra. Penilaian terhadap karya seni ditekankan pada keaslian dan kebaruan Teew, 1984 163-165. Pendekatan ini dititik beratkan pada eksistensi pengarang sebagai pencipta karya seni. Sejauh manakah keberhasilan pengarang dalam mengekspresikan ide-idenya. Karena itu, tinjauan ekspresif lebih bersifat spesifik. Dasar telaahnya adalah keberhasilan pengarang mengemukakan ide-idenya yang tinggi, ekspresi emosinya yang meluap, dan bagaimana dia mengkomposisi semuanya menjadi satu karya yang bernilai tinggi. Komposisi dan ketepatan peramuan unsur-unsur ekspresif di sini akhirnya menjadi satu unsur sentral dalam penilaian. Karya sastra yang didasari oleh kekayaan penjelmaan jiwa yang kompleks tentunya mempunyai tingkat kerumitan komposisi yang lebih tinggi dibanding dengan karya sastra yang kering dengan dasar jelmaan jiwa. 3. Pendekatan Mimetik Pendekatan ini bertolak dari pemikiran bahwa karya sastra merupakan refleksi kehidupan nyata. Refleksi ini terwujud berkat tiruan dan gabungan imajinasi pengarang terhadap realitas kehidupan atau realitas alam. Hal tersebut didasarkan pandangan bahwa apa yang diungkapkan pengarang dalam karyanya pastilah merupakan refleksi atau potret kehidupan atau alam yang dilihatnya. Potret tersebut bisa berupa pandangan, ilmu pengetahuan, religius yang terkait langsung dengan realitas. Pengarang, melalui karyanya hanyalah mengolah dari apa yang dirasakan dan dilihatnya. Itulah sebabnya ide yang dituangkan dalam karyanya tidak bisa disebut sebagai ide yang original. Semuanya hanyalah tiruan mimetik dari unsur-unsur kehidupan nyata yang ada. Pendekatan mimetik adalah pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan kajianya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra Abrams, 1981 189. Sastra sebagai dokumen sosial. Kenyataan manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan yang telah ditafsirkan sebelumnya dan yang dialaminya secara subjektif sebagai dunia yang bermakna dan kohern. Hubungan antara seni dan kenyataan merupakan interaksi yang kompleks dan tak langsung, yang ditentukan oleh konvensi bahasa, konvensi sosio-budaya, dan konvensi sastra. Teew, 1984 224-229 4. Pendektan Prangmatik Reseptif Pendekatan pragmatik memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Dalam kaitannya dengan salah satu teori modern yang paling pesat perkembangannya, yaitu teori resepsi. Pendekatan pragmatis dipertentangkan dengan pendekatan ekspresif. Subjek pragmatis dan subjek ekspresif, sebagai pembaca dan pengarang berbagi objek yang sama, yaitu karya sastra. Perbedaannya, pengarang merupakan subjek pencipta, tetapi secara terus-menerus fungsi-funsinya dihilangkan, bahkan pada gilirannya pengarang dimatikan. Sebaliknya, pembaca yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang proses kreativitas diberikan tugas utama bahkan dianggap sebagai penulis rewritten. Pendekatan pragmatik dengan demikian memberikan perhatian pada pergeseran dan fungsi-fungsi baru pembaca tersebut. Secara historis Abrams, 1976 16 pendekatan pragmatik telah ada tahun 14 SM, terkandung dalam Ars Poetica Horatius. Meskipun demikian, secara teoritis dimulai dengan lahirnya strukturalisme dinamik. Stagnasi strukturalisme memerlukan indikator lain sebagai pemicu proses estetis, yaitu pembaca Mukarovsky. Pada tahap tertentu pendekatan pragmatis memiliki hubungan yang cukup dengan sosiologi, yaitu dalam pembicaraan masyarakat pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan dan penyebarluasan, sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan. Dengan indikator pembaca dan karya sastra, tujuan pendekatan pragmatis memberikan manfaat terhadap pembaca. Pendekatan pragmatis secara keseluruhan berfungsi untuk menopang teori reseptif, teori sastra yang memungkan pemahaman hakikat karya tanpa batas. Pendekatan pragmatis mempertimbangkan implikasi pembaca melalui berbagai kompetensinya. Dengan mempertimbangkan karya sastra dan pembaca, maka masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui pendekatan pragmatis, diantaranya berbagai tanggapan masyarakat tertentu terhadap sebuah karya sastra, baik dalam kerangka sinkronis maupun diagkronis. Teori-teori postrukturalisme sebagian besar bertumpu pada kompetensi pembaca, sebab semata-mata pembacalah yang berhasil untuk mengevokasi kekayan khazanah kultural bangsa. BAB III PEMBAHASAN SURAT DARI IBU Karya Asrul Sani Pergi ke dunia anak-anaku sayang pergi ke hidup bebas! Sesama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari" Pendekatan Struktural Sebelum melangkah ke berbagai pendekatan dalam pengkajian sebuah puisi kita diharuskan menggunakan pendekatan awal dalam penelitian karya sastra, yaitu pendekatan struktural. Begitu juga dengan puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani ini terlebih dahulu akan dianalaisis dengan menggunakan pendekatan struktural yang terdiri dari empat hakikat puisi, yaitu tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat. a. Tema Tema merupakan gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam sebuah puisi yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah pendidikan, yaitu nasihat seorang ibu kepada anaknya agar mengembara untuk mencari pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin agar hidupnya dapat kokoh. Setelah pemuda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, dinyatakan dengan "Jika bayang telah pudar/dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku!" Pada bait terakhir, sang ibu meminta anaknya "pulang kembali ke balik malam untuk "bercerita tentang cinta dan hidupmu pagi hari". b. Perasaan Perasaan merupakan kehendak yang ingin diungkapkan oleh penyair. Perasaan juga mrujuk kepada isi hati sang penyair, bagaimana suasana hatinya saat membuat sebuah puisi. Perasaan yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ketegasan. Perasaan ketegasan terlihat pada bait ke-2, yaitu masa muda di saat tenaga masih kuat dan banyak kesempatan tersedia untuk mencapai cita-cita. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. c. Nada dan Suasana Nada merupakan sikap penyair terhadap para pembaca, sedangkan suasana merupakan keadaan jiwa yang ditimbulkan oleh puisi tersebut kepada para pembaca. Jika membaca puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani akan terlihat bagaimana nada yang akan dipakai saat mengucap larik-lariknya. Penulis merasakan nada sungguh-sungguh dan serius. Selain itu juga ada larik yang jika dibacakan sangat sesuai dengan nada haru, yaitu pada baris ke-20 yang berbunyi “Kita akan bercerita”, yaitu menggambarkan sang ibu dan sang anak saling menceritakan pengalamannya dan melepas kerinduan. Suasana dalam puisi ini juga menggambarkan suasana serius, yaitu pada baris ke-15 dan ke-16, yaitu “dan nahkoda sudah tau pedoman” dan “boleh engkau datang padaku!”. Keseriusan tersebut mengandung arti seorang ibu menyuruh anaknya pergi untuk mencapai segala cita-cita kemudian setelah cita-cita tercapai dan hidupnya telah sukses, maka si Ibu menyuruh anaknya kembali pulang. d. Amanat Amanat merupakan suatu hal yang mendorong penyair untuk menciptakan sebuah puisi. Dengan kata lain, amanat adalah pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisi buatannya. Amanat yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ini merupakan harapan ibu untuk anaknya dalam berjuang menyelami hidup dari tidak mempunyai apa-apa ilmu, harta benda dll sampai berhasil menjadi orang pintar, cerdas, sukses, kaya dll sesuai dengan cita-cita seorang anak, anak tersebut tidak melupakan keluarga dan ibunya, yang akhirnya akan kembali lagi bercengkrama dengan ibunya. Melalui puisinya, pengarang juga mau menyampaikan pesan/amanat bahwa Kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Seorang ibu tidak pernah menginginkan kesuksesan ataupun buah kesuksesan anaknya berupa harta/uang. Seorang ibu akan cukup berbahagia jika anaknya masih mau meluangkan waktu berkumpul dengannya untuk sekedar bercerita tentang pengalaman hidupnya dan kesuksesannya. Maka, seorang anak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan selalu memperhatikan orang tuanya. BAB IV PENUTUP Analisis struktural sajak adalah analisis sajak ke dalam unsur-unsurnya dan fungsinya dalam struktur sajak dan pengurain bahwa tiap unsur itu mempunyai makna hanya dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya, bahkan juga berdasarkan tempatnya dalam struktur. Dengan kata lain, sebuah unsur tidak akan memiliki makna jika tidak disertakan dengan unsur yang lain. Puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani jika ditinjau dengan analisis struktural bertemakan pendidikan, yaitu nasihat seorang ibu kepada anaknya agar mengembara untuk mencari pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin agar hidupnya dapat kokoh. Perasaan dalam puisi ini ketegasan, yaitu masa muda di saat tenaga masih kuat dan banyak kesempatan tersedia untuk mencapai cita-cita. Nada dan suasana dalam puisi ini adalah nada serius dan sungguh-sungguh. Amanat yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ini merupakan harapan ibu untuk anaknya dalam berjuang menyelami hidup dari tidak mempunyai apa-apa ilmu, harta benda dll sampai berhasil menjadi orang pintar, cerdas, sukses, kaya dll sesuai dengan cita-cita seorang anak, anak tersebut tidak melupakan keluarga dan ibunya, yang akhirnya akan kembali lagi bercengkrama dengan ibunya. Melalui puisinya, pengarang juga mau menyampaikan pesan/amanat bahwa Kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Seorang ibu tidak pernah menginginkan kesuksesan ataupun buah kesuksesan anaknya berupa harta/uang. Seorang ibu akan cukup berbahagia jika anaknya masih mau meluangkan waktu berkumpul dengannya untuk sekedar bercerita tentang pengalaman hidupnya dan kesuksesannya. Maka, seorang anak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan selalu memperhatikan orang tuanya. Analisis struktural cocok digunakan untuk mengkaji semua puisi, bahkan semua pendekatan yang akan dilakukan terhadap karya sastra harus menggunakan analisis struktural. Saran dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Untuk guru bahasa Indonesia hendaknya menggunakan analisi struktural untuk mengkaji semua puisi bahkan semua pendekatan yang kan dilakukan terhadap karya sastra harus menggunakan analisis struktural. 2. Untuk siswa dan pembaca, hendaknya mengikuti apa yang diamanatkan oleh puisi ini, yaitu bahwa kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. DAFTAR PUSTAKA E. Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung CV Yrama Widya Herman J. Waluyo. 2003. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta Erlangga Rachmat Djoko Pradopo. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta Gajah Mada University Press S. Suharianto. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Surabay SIC Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Bandung Pustaka Jaya. Berikutini adalah "kumpulan puisi Potret Pembangunan Dalam Puisi" Karya WS. rendra. HAI, KAMU. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya. Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa. Sajak ini dibuat di Jakarta pada 17 Mei 1998 dan dibacakan Rendra di DPR Menyimpukan Isi Puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani Isi puisi Surat dari Ibu- dalam sebuah puisi, pasti akan ada kandungan maknanya. Terlebih puisi adalah karya sastra yang sangat padat, jadi isi puisi harus digali agar bisa dipahami isinya. Termasuk dalam memahami puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani yang ditulis pada 1948. Berikut ini adalah penjelasan secara rinci bait I-IV Puisi Surat dari Ibu beserta Isi kata-kata penunjuk yang terdapat dalam membahas secara rinci isi puisi Surat dari Ibu ada baiknya kita baca puisi yang terdapat pada halaman 104 Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII kurikulum 2013, ada baiknya kita pahami bagian bait-bait puisi puisi yang terdapat dalam buku teks bahasa Indonesia untuk SMP tersebut tidak jelas batas antara bait satu dengan bait lainnya. Maka dari itu, kita lihat dulu bait puisi Surat dari Ibu yang tepat. SURAT DARI IBUPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun-daunandalam rimba dan padang ke laut lepas, anakku sayangpergi ke alam bebas !Selama hari belum petangdan warna senja belum kemerah-merahanmenutup pintu waktu bayang telah pudardan elang laut pulang kesarangangin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiridan nakhoda sudah tahu pedomanboleh engkau datang padaku !Kembali pulang, anakku sayangkembali ke balik malam !Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”Asrul Sani, 1948Puisi Surat dari Ibu di atas sudah tepat pembagian baitnya. Tinggal menjelaskan isi masing-masing bait puisi di I Puisi Surat dari IbuPergi ke dunia luas, anakku sayangpergi ke hidup bebas !Selama angin masih angin buritandan matahari pagi menyinar daun-daunandalam rimba dan padang I puisi Surat dari Ibu menggambarkan harapan seorang Ibu agar anak-anaknya bisa memiliki wawasan yang luas. Dalam puisi tersebut disampaikan pergi ke dunia luas. Maksudnya memperluas cakrawala pengetahuan. Selai masih muda, digambarkan dalam kondisi masih pagi, selama matahari pagi menyinar. Jadi, masih banyak waktu untuk belajar. Isi Kata-kata Penunjuk dalam Puisidunia luas = memperluas pengalaman, wawasan, dan pengetahuan dari seluruh angin masih angin buritan = masih pagi, masih ada waktu untuk II Puisi Surat dari IbuPergi ke laut lepas, anakku sayangpergi ke alam bebas !Selama hari belum petangdan warna senja belum kemerah-merahanmenutup pintu waktu kedua puisi Surat dari Ibu di atas menggambarkan harapan seorang ibu pada anaknya yang sudah beranjak dewasa. Terdapat kata selama hari belum petang maksudnya, sudah siang, tapi belum sore. Sudah dewasa tapi belum tua. Masih banyak waktu untuk pergi ke alam bebas. Maksudnya melakukan banyak hal, berusaha untuk mengejar dan mewujudkan cita-cita. Isi kata-kata Penunjuk dalam PuisiSelama hari belum petang = selama masih ada waktu sebelum III Puisi Surat dari IbuJika bayang telah pudardan elang laut pulang kesarangangin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiridan nakhoda sudah tahu pedomanboleh engkau datang padaku !PenjelasanJika sudah pada saatnya pandangan sudah mulai kabur jika bayang telah pudar, itulah tandanya harus segera menentukan arah pulang. Untuk pulang, tentu semua anak, sebagai nahkoda akan dirinya sendiri yang telah berpetualang menuntut ilmu dan mengejar cita-cita, sudah tahu pedoman. Seorang ibu akan selalu membuka pintu boleh engkau datang padaku. Isi kata-kata penunjuk dalam Puisiangin bertiup ke benua = maksudnya arah angin membawa kembali ke daratan, tidak lagi ke nahkoda sudah tahu pedoman = maksudnya semua orang yang pergi, tahu ke mana harus IV Puisi Surat dari IbuKembali pulang, anakku sayangkembali ke balik malam !Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”PenjelasanJika pada bait keempat, kata yang digunakan adalah boleh engkau datang padaku pada dasarnya dipersilakan. Boleh pulang, mau lanjut, juga tak apa. Karena sudah petang. Tapi, pada bait keempat, karena sudah kembali ke balik malam, berarti sudah pulang. Ibu akan memanggil anaknya kembali pulang, anakku sayang. Di sini sudah perintah. Untuk segera menepi, untuk kembali diceritakan kisah tentang ibu yang cinta padamu dan terlebih pada hidupmu. Cerita itu tak akan pernah habis, saking banyaknya meskipun diceritakan sejak malam hingga pagi kata penunjuk dalam puisijika kapalmu telah rapat ke tepi = maksudnya sudah sampai pada tujuan, sudah tidak lagi berlayar. Kesimpulan Isi Puisi Surat dari Ibu Karya ASrul SaniSetelah memahami masing-masing bait Puisi Surat dari Ibu, dapat kita tarik kesimpulan tentang puisi karya Penyair Asrul Sani tersebut bahwaSelagi masih ada waktu, masing siang hari. Masih muda, dan masih ada dukungan yang memungkinkan, kita harus selalu mengarungi samudera pengalaman dan samudera pengetahuan. Pengalaman yang akan mengantarkan kita untuk bisa bertemu dengan berbagai rupa manusia, mulai dari hutan rimba sampai samudera luas. Hal ini menggambarkan berbagai macam rupa manusia dan pengalaman hidup. Jika kelak, sudah sore, sudah cukup pengalaman dan pengetahuan. Bisa pulang ke ibu, kepada keluarga untuk mengabadikan cinta kepada orang tua, untuk berbakti kepada orang tua. Penjelasan Tambahan Puisi Surat dari IbuDalam memahami teks puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani Bukan Arsul, dulu pertama kali baca nama Penyair Besar di zamannya ini, saya sempat mengira namanya Arsul, dilihat dari judulnya sudah menggambarkan adanya 'jarak fisik'. Judul Surat dari Ibu menandakan si Ibu tidak sedang berkumpul dengan anak kesayangannya. Penggunaan kata 'surat' menandakan bahwa sang anak sedang berada jauh. Ketika hendak memberi tahu, ibu harus menulisnya dalam bentuk surat. Jadi secara keseluruhan, isi puisi tersebut menunjukkan bahwa ibu sedang rindu pada anak kesayangannya. Memberitahunya melalui surat, agar anak ke tepi untuk menemui tersebut, ditulis pada tahun 1948. Surat adalah media komunikasi jarak jauh yang bisa digunakan. Seandainya puisi tersebut ditulis hari ini, mungkin bisa berjudul "email dari ibu". Atau yang lebih jamak, "pesan dari ibu". Siapa tahu sang ibu menulisnya melalui chat. Untuk lebih puitis, mungkin juga judul Surat dari Ibu bisa menjadi Pesan Suara dari Ibu. Apapun itu, Puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani ini menandakan betapa cintanya seorang ibu kepada anaknya. Meskipun sedang berada di tempat yang jauh, ibu selalu mengingatkan, membimbing, dan memberitahu. Meskipun itu harus melalui penjelasan tentang isi puisi Surat dari Ibu karya penyair Asrul Sani. .Semoga menginspirasi bahwa Cinta Ibu tak pernah bertepi. catatan diedit dan diperbaiki pada 13 Januari 2023. PuisiAku karya Chairil Anwar ini ditulis (digubah) dalam masa penjajahan Jepang yang sangat represif. Maka dari itu, puisi ini bisa dimaknai sebagai puisi yang bertemakan kesanggupan diri melawan kemapanan, berjuang menjadi bangsa yang bebas dalam berkarya dan mengarungi hidup. Chairil menggambarkan hal itu sebagai 'berlari'. SURAT DARI IBU Pergi ke dunia anak-anaku sayang pergi ke hidup bebas! Sesama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari" karya Asrul Sani UNSUR INSTRINSIK Tema Tema merupakan gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam sebuah puisi yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah pendidikan, yaitu nasihat seorang ibu kepada anaknya agar mengembara untuk mencari pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin agar hidupnya dapat kokoh. Setelah pemuda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, dinyatakan dengan "Jika bayang telah pudar/dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku!" Pada bait terakhir, sang ibu meminta anaknya "pulang kembali ke balik malam untuk "bercerita tentang cinta dan hidupmu pagi hari". Perasaan Perasaan merupakan kehendak yang ingin diungkapkan oleh penyair. Perasaan juga mrujuk kepada isi hati sang penyair, bagaimana suasana hatinya saat membuat sebuah puisi. Perasaan yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ketegasan. Perasaan ketegasan terlihat pada bait ke-2, yaitu masa muda di saat tenaga masih kuat dan banyak kesempatan tersedia untuk mencapai cita-cita. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Nada dan Suasana Nada merupakan sikap penyair terhadap para pembaca, sedangkan suasana merupakan keadaan jiwa yang ditimbulkan oleh puisi tersebut kepada para pembaca. Jika membaca puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani akan terlihat bagaimana nada yang akan dipakai saat mengucap larik-lariknya. Penulis merasakan nada sungguh-sungguh dan serius. Selain itu juga ada larik yang jika dibacakan sangat sesuai dengan nada haru, yaitu pada baris ke-20 yang berbunyi “Kita akan bercerita”, yaitu menggambarkan sang ibu dan sang anak saling menceritakan pengalamannya dan melepas kerinduan. Suasana dalam puisi ini juga menggambarkan suasana serius, yaitu pada baris ke-15 dan ke-16, yaitu “dan nahkoda sudah tau pedoman” dan “boleh engkau datang padaku!”. Keseriusan tersebut mengandung arti seorang ibu menyuruh anaknya pergi untuk mencapai segala cita-cita kemudian setelah cita-cita tercapai dan hidupnya telah sukses, maka si Ibu menyuruh anaknya kembali pulang. Amanat Amanat merupakan suatu hal yang mendorong penyair untuk menciptakan sebuah puisi. Dengan kata lain, amanat adalah pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisi buatannya. Amanat yang terkandung dalam puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani adalah ini merupakan harapan ibu untuk anaknya dalam berjuang menyelami hidup dari tidak mempunyai apa-apa ilmu, harta benda dll sampai berhasil menjadi orang pintar, cerdas, sukses, kaya dll sesuai dengan cita-cita seorang anak, anak tersebut tidak melupakan keluarga dan ibunya, yang akhirnya akan kembali lagi bercengkrama dengan ibunya. Melalui puisinya, pengarang juga mau menyampaikan pesan/amanat bahwa Kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Seorang ibu tidak pernah menginginkan kesuksesan ataupun buah kesuksesan anaknya berupa harta/uang. Seorang ibu akan cukup berbahagia jika anaknya masih mau meluangkan waktu berkumpul dengannya untuk sekedar bercerita tentang pengalaman hidupnya dan kesuksesannya. Maka, seorang anak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan selalu memperhatikan orang tuanya. UNSUR EKSTRINSIK Biografi Asrul Sani Asrul Sani lahir di Rao, suatu daerah di sebelah utara Sumatera Barat, pada tanggal 10 Juni 1926 dan meninggal di Jakarta, pada tahun 2004 Asrul Sani berasal dari keluarga yang terpandang. Ayahnya adalah seorang raja yang bergelar “Sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Sakti RaoMapat”. Meski membenci Belanda, ayahnya sangat menggemari musik klasik aliran musik bergengsi dari Eropa yang tidak biasa didengar oleh penduduk pribumi pada saat itu, apalagi di daerah terbelakang seperti Rao. Oleh karena itu, Asrul patut berbangga hati karena sebelum bersekolah, ia sudah mendengar karya-karya terkenal dari Schubert. Ibunya adalah seorang wanita yang sederhana, namun sangat memperhatikan pendidikannya. Sejak kecil ia dimanjakan oleh ibunya dengan buku-buku cerita ternama. Ibunya selalu membacakan buku-buku tersebut untuknya. Oleh karena itu, sekali lagi, ia patut berbangga hati karena sebelum pandai membaca, ia sudah mendengar cerita Surat Kepada Raja karya Tagore. Inilah gambaran Asrul muda di mata Pramoedya Ananta Toer Seorang pemuda langsing, gagah, ganteng, berhidung mancung bersikap aristokrat tulen…Tinggalnya di jalan Gondangdia Lama. Mendengar nama jalan ini saja, kami pribumi kampung yang lain, mau tak mau terpaksa angkat pandang menatap wajahnya. Di Gondangdia Lama hanya ada gedung-gedung besar, megah, dan mewah. Akan tetapi, kami pun punya kebanggaan “penerbitan kami”. Begitulah, pada suatu kali kami undang dia datang menghadiri diskusi sastra. “Penerbitan” kebanggaan kami, kami perlihatkan kepadanya. Dia baca pendapat redaksi tentang sajak-sajak peserta. Tentunya, kami ingin tahu pendapatnya, dan sudah tentu juga perhatiannya. Ternyata pendapat dan perhatiannya tepat sebaliknya daripada yang kami harapkan. Aku masih ingat kata-katanya “Tahu apa orang-orang ini tentang sajak?” Dan, kami pun sadar, sesungguhnya kami tidak tahu. Tapi itu tidaklah begitu mengejutkan dibanding dengan kata-katanya yang lain “Tahu apa orang-orang ini tentang Keats dan Shelley! Bukan hanya kami yang baru dengar kata-kata aneh itu, juga Victor Hugo-nya Sanjaya menjadi gagu kehilangan lidah! Pemuda berpeci merah tebal itu adalah asrul Sani . Dan “penerbitan” kamipun mati kehabisan darah kebakaran semangant. Asrul memulai pendidikan formalnya di Holland Inlandsche SchoolHIS, Bukittinggi, pada tahun 1936. Lalu, ia masuk ke SMP Taman Siswa, Jakarta 1942, Sekolah Kedokteran Hewan, Bogor 194.. Ia menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1955. Jadi, ia adalah seorang dokter hewan. Akan tetapi, gelar bergengsi itu tidak dapat mengalihkan perhatiannya dari dunia seni sastra, teater, dan film. Bahkan, di sela-sela kuliahnya, ia masih sempat belajar drama di akademi seni drama di Amsterdam bea siswa dari Lembaga Kebudayaan Indonesia-Belanda, 1952. Asrul Sani bisa memuji secara habis, selamanya disediakan tempat yang lebih tinggi bagi dirinya. M. Balfas dalamHutagalungg Di dalam dunia sastra Asrul Sani dikenal sebagai seorang pelopor Angkatan ’45. Kariernya sebagai Sastrawan mulai menanjak ketika bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin menerbitkan buku kumpulan puisi yang berjudul Tiga Menguak Takdir. Kumpulan puisi itu sangat banyak mendapat tanggapan, terutama judulnya yang mendatangkan beberapa tafsir. Setelah itu, mereka juga menggebrak dunia sastra dengan memproklamirkan “Surat Kepercayaan Gelanggang” sebagai manifestasi sikap budaya mereka. Gebrakan itu benar-benar mempopulerkan mereka. Sebagai sastrawan, Asrul Sani tidak hanya dikenal sebagai penulis puisi, tetapi juga penulis cerpen, dan drama. Cerpennya yang berjudul “Sahabat Saya Cordiaz” dimasukkan oleh Teeuw ke dalam “Moderne Indonesische Verhalen” dan dramanya ,Mahkamah, mendapat pujian dari para kritikus. Di samping itu, ia juga dikenal sebagai penulis esai, bahkan penulis esai terbaik tahun ’50-an. Salah satu karya esainya yang terkenal adalah “Surat atas Kertas Merah Jambu” sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda. Sejak tahun 1950-an Asrul lebih banyak berteater dan mulai mengarahkan langkahnya ke dunia film. Ia mementaskan “Pintu Tertutup” karya Jean-Paul Sartre, “Burung Camar” karya Anton P. Chekov, dll. Ia menulis skenario film “Lewat Jam Malam mendapat penghargaan dari FFI, 1955, “Apa yang Kau Cari Palupi?” mendapat Golden Harvest pada Festival Film Asia, 1971, “Kemelut Hidup” mendapat Piala Citra 1979,dll. Ia juga menyutradarai film “Salah Asuhan” 1972, “Jembatan Merah” 1973, Bulan di atas Kuburan 1973, dll. Banyak sekali pekerjaan yang dilakukan Asrul Sani semasa hidupnya dan berbagai bidang pula. Ia pernah menjadi Laskar Rakyat pada masa proklamasi, redaktur majalah Pujangga Baru, Gema Suasana, Siasat, dan Zenith. Ketua Dewan Kesenian Jakarta 1977—1987, Ketua Lembaga Seniman Kebudayaan Muslim Lesbumi, Anggota Badan Sensor Film, Pengurus Pusat Nahdatul Ulama, Anggota DPR-MPR 1966—1983, dll. Dalam perjalanan hidupnya, Asrul pernah menikah dua kali. Yang pertama, ia menikahi Siti Nuraini, temannya sesama wartawan, pada tanggal 29 Maret 1951, di Bogor dan bercerai pada tahun 1961. Yang kedua, ia menikahi Mutiara Sarumpaet, 22 tahu lebih muda darinya, pada tanggal 29 desember 1972. Dari pernikahannya yang pertama, Asrul dikaruniai tiga anak perempuan dan dari pernikahannya yang kedua Asrul dikaruniai tiga anak laki-laki Pada masa akhir hidupnya, istrinya, Mutiara Sarumpaet, tetap setia mendampinginya. Asrul yang mulai renta dan sudah harus duduk di kursi roda tidak menghalangi keduanya untuk tampil di depan umum dengan mesra. Ketika menghadiri acara pelantikan Prof. Riris K. Toha Sarumpaet, adik kandung Mutiara menjadi guru besar di Universitas Indonesia 3 September 2003, Mutiara dengan mesra menyuapi Asrul di atas kursi rodanya. Makanan dan minuman yang sesekali meluncur dari bibir dan mengotori dagunya, dilap oleh Mutiara dengan lembut. Karya-Karya Asrul Sani I. Karya Asli a puisi b cerita pendek c drama d esai II. Karya Terjemahan a puisi b cerita pendek c novel masih berupa naskah d drama sebagian besar masih berupa naskah MAKNA PUISI Analisis kebahasaan dan makna Puisi Surat dari Ibu, karya Asrul Sani NO Larik Puisi Makna 1 Pergi ke laut lepas, anakku sayang mencari pengalaman dan menambah wawasan laut lepas = kata simbol =dunia / masyarakat / ilmu pengetahuan / kehidupan 2 pergi ke alam bebas! Alam bebas = kt. Simbol =membebaskan pikiran; menambah wawasan agar pergaulan dan pengetahuannya luas 3 Selama hari belum petang Selama sang anak belum menadi tua Petang = kiasan; simbol =tua 4 dan warna senja belum kemerah-merahan Dan pemikirannya belum penuh dengan beban pemikiran tentang hidup Senja belum kemerah-merahan = suasana suram / pekat;menggambarkan pikiran orang tua yang penuh dengan permasalahan hidup 5 menutup pintu waktu lampau Kita tak mungkin kembali ke masa lalu Ket baris 4-5 mengandung majaspersonifikasi; karena hari diandaikan berlaku seperti manusia menutup pintu baris 3-5 mengandung citraan / imaji visual 6 Jika bayang telah pudar Jika pengalaman yang didapat telah banyak ; digambarkan dengan kata-kata konkret pada baris 1-2 yang menggambarkan hari sudah senja. Jika bayang telah pudar berarti hari sudah mulai senja / dan elang laut pulang ke sarang juga pada waktu senja. Artinya, pengalaman dan pengetahuan yang didapat sang anak sudah banyak / sudah mencukupi. 7 dan elang laut pulang ke sarang 8 angin bertiup ke benua Angin bertiup ke benua / daratan saatnya para nelayan kembali pulang ke darat; artinya saatnya sang anak kembali pulang. 9 Tiang-tiang akan kering sendiri Tiang-tiang akan kering sendiri artinya kedewasaan dan jiwa sang anak sudah kokoh oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh 10 dan nakhoda sudah tahu pedoman Nakhoda simbol seorang pemimpin yang memimpin kapalnya. Kapal simbol kehidupan / perjalanan hidup seseorang Jadi, nakhoda sudah tahu pedoman = pemimpin yang sudah tahu tujuan hidupnya. Sang anak diharapkan sudah tahu tujuan hidupnya 11 boleh engkau datang padaku! Maka sang anak boleh menceritakan seluruh pengalaman dan kesuksesannya kepada sang ibu. 12 Kembali pulang, anakku sayang Sang ibu meminta anaknya pulang 13 kembali ke balik malam! Kembali untuk menenangkan diri dan beristirahat / berkumpul dengan keluarga Malam menggambarkan keadaan; saatnya seluruh anggota keluarga berkumpul dan beristirahat bersama 14 Jika kapalmu telah rapat ke tepi Jika perjalanan hidup; tujuan hidup sang anak telah tercapai Digambarkan dengan kapal telah merapat ke tepi biasanya kapal akan sandar / merapat ke tepi / pelabuhan jika telah sampai tujuan 15 Kita akan bercerita Kita =sang ibu dan sang anak saling menceritakan pengalamannya; melepas kerinduan 16 “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari” Menceritakan hal-hal yang baik tentang kesuksesan sang anak dan bukan tentang keluhan atau kegagalan yang menyebabkan sang ibu bersedih digambarkan dengan menceritakan tentang cinta; dan menceritakan rencana hidup sang anak di masa depan. SHARE TO » XKSnrku.
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/89
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/249
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/483
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/7
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/224
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/47
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/282
  • 92b2xmgzl5.pages.dev/280
  • kesimpulan dari puisi surat dari ibu